Minggu, 16 Desember 2012

REVIEW BUKU 9 MATAHARI



Jika di posting sebelumnya saya mereview buku 23 episentrum. Kali ini saya akan mencoba mereview buku dari pengarang yang sama, yaitu Adenita dengan novel pertamanya, 9 Matahari. Sebelumnya mau mengucapin makasih buat yang udah minjemin novel ‘9 Matahari’ ini. Padahal dulu pengen banget baca tapi belum keturutan. Eeeh malah ada yang beli duluan, dan yang baca saya duluan #padahal gak ikut beli, hehehe
Jika kalian sudah membaca 23 episentrum, mengenai perjalanan 3 orang manusia dengan masalahnya masing-masing. Ketika dihadapkan dengan dunia kerja dan terkadang tidak sesuai dengan yang kita mau atau istilah kerennya ‘passion’ kita tidak di situ. Maka kehadiran novel 9 matahari ini mengisahkan salah satu tokoh yang sama, yaitu Matari Anas. Ketika harus mengalami saat terberat di hidupnya, yaitu memperjuangkan cita-cita untuk mengenyam pendidikan tinggi atau kuliah dengan jalur berhutang. Iyaa,,, tidak salah teman. Jalur HUTANG adalah jalur yang di pilih matari untuk memdapatkan impiannya.
Buku ini sangat pas untuk dibaca mahasiswa seperti saya juga, yang merasa menyia-nyiakan kuliahnya. Ada satu pandangan baru tentang dunia kuliah bagi saya sendiri. Novel ini menawarkan kisah hidup yang dekat dengan kehidupan mahasiswa Indonesia. Tak heran jika pembaca mahasiswa akan merasa intim dengan problematika Tari. Novel ini juga layak dibaca orang tua dan pengajar untuk mengintip kehidupan anak-anak mereka di bangku kuliah. Bagi khalayak umum, lewat novel ini akan mengetahui bahwa pendidikan adalah investasi mahal untuk memetik buah keberhasilan, kelak.
Novel ini mengingatkan saya akan teori dari Prof. Yohannes Surya dengan ‘Mestakung’nya bahwa jika kita benar-benar menginginkan sesuatu dan benar-benar berjuang untuk mendapatkannya maka semesta akan mendukung untuk mewujudkan yang kalian harapkan. Seperti yang terjadi pada Matari ini, ketika sudah dalam keadaan benar-benar ‘kritis’ tiba-tiba datang bantuan yang tak terduga dan sangat membantu sekali.
Mungkin kali ini saya tidak akan berceloteh lebar-lebar seperti sebelumnya, hehehe karena saya memang lagi memaksakan tulisan ini di sela padatnya tugas-tugas kuliah dan kegiatan lainnya..dan selanjutnya recommended banget buat teman-teman baca novel ini. Sangat kaya aan nilai-nilai kehidupan. Jadi ngidolain mbak Adenita nih,, hehe ditunggu novel selanjutnya aja..
Sebenarnya banyak kata-kata yang bagus yang sempat saya catat di note saya, karena memang kata-kata itu mengena banget. Tapi kali ini saya akan mencantumkan satu paragraph yang pas banget menurut saya di buku 9 matahari ini
“Semua orang pasti tahu angka sepuluh adalah angka tertinggi. Tapi buat gue, Sembilan itu adalah angka yang pas buat diri gue melambangkan betapa bernilai dan berharganya sesuatu itu buat gue. Angka itu berada di atas rata-ratatapi masih menyisakan satu ruang untuk terus mencapai kesempurnaan. Angka 9masih akan terus mencari perbaikan diri untuk menjadi 10. Itu yang akanmembuatnya terus bergerak, melakukan hal yang lebih baik dari waktu kewaktu…. Dari bentuknya, buat gue angka 9 lebih menawan. Kalau lo perhatiin,angka 8 itu membuat dua bulatan yang tertutup. Sementara angka 9, bagian atasnyamembentuk sebuah lingkaran yang menurut gue itu adalah ruang pribadi bagisetiap orang. Seperti sebuag tempat untuk menyimpan keyakinan yang tidakakanterganggu. Sementara buntut di bawahnya adalah ruang terbuka, tempat orang itu bisaterus mengasah dirinya untuk menerima wawasan dan pengetahuan baru, sertaakhirnya membuat dirinya terus menerus termotivasi untuk bisa lebih baik lagi.Dan Sembilan adalah nilai buat seseorang yang terus membawa impiannya dengansemangat matahari”
See you Guys.. Keep reading and keep writing !!! :D

Senin, 26 November 2012

REVIEW BUKU TOTTO CHAN



A Little Girl at The Window
(Gadis di Balik Jendela)


                Jika ditanya berapa point yang akan saya berikan untuk buku ini dengan skala 10, saya akan memberikan point 9. Recommended banget deh buat kalian, sumpah.. Buku yang benar-benar berbeda dari genre yang biasa saya baca. Baru minggu kemaren berhasil pulang kampong setelah luama banget gak pulang, hehehe #lebay. Saudara saya punya buku bagus banget. Kesan awal sama buku ini biasa aja, sampul yang simple dan sederhana dengan judul “Totto-Chan ‘Gadis di Balik Jendela’ “ karya dari Tetsuko Kuroyanagi.




                Saat membuka di halaman awal, buku ini sudah cetakan ke 12. Wah pasti ada sesuatu yang menarik untuk dibaca. Sebelumnya saya ingin memberikan alasan kenapa saya memberi angka 9 dari skala 10 untuk buku ini. Buku ini bener-beneer baguuuus banget. Top banget dah, tetapi ada satu point yang membuat bagi saya berkurang yaitu dari karangan Tetsuko ini kurang menampilkan klimaks yang berarti. Jadi saat membaca terkesan datar, karena mungkin buku ini menceritakan kisah seorang anak kecil berumur 7 tahun, akan tetapi jangan salah si penulis ini sangat piawai memberikan nilai dari setiap bab yang ada dengan gaya bahasa dan pemikiran anak kecil. Sehingga saat membaca buku ini rasanya ceritanya mengalir indah dan rasa-rasanya membawa saya kembali ke masa kecil dan saya seakan menjadi Totto-Chan itu sendiri wkwkwkwk

                Sebelum saya membahas isi dari buku ini, yang bagi saya bukan satu-satunya tujuan utama saya saya menuliskan ini, saya ingin mengenalkan sanga pengarang. Karena kalian mungkin akan mendapatkan review buku yang lebih banyak lagi dari mbah Google jika kalian mau. Buku ini hebat kawan, sang penulis ingin memberikan pesan yang sangat mengesankan dan perlu kita pahami, tidak hanya orang tua dan guru saja menurut saya, tetapi semua orang. Bahwa setiap anak itu istimewa,setiap anak itu unik. Jangan hanya dilihat dari segi kecerdasan akademik saja tetapi anak mempunyai bakat sendiri-sendiri yang tentunya tidak bisa disamakan satu sama lainnya. Itu doktrin yang sudah banyak salah di kalangan masyarakat kita, bahwa anak pintar itu adalah yang selalu ranking atas di kelasnya, selalu mendapatkan nilai bagus di sekolah. Bukan seperti itu.. Fenomena ini yang juga sedang terjadi di Indonesia juga kan,,

                Point lebih dari buku ini adalah semua kisah dalam buku ini adalah kisah nyata yang dialami oleh sang penulis sendiri. Good Job dan luar biasa buat penulis yang berhasil menghidupkan masa kecilnya dengan detail dan indah. Sungguh-sungguh di luar dugaan saya saat detik-detik terakhir mengakhiri buku ini. Totto-Chan tak lain adalah nama  personifikasi dari sang penulisnya Tetsuko Kuroyanagi. Buku ini untuk mengenang sang guru sekaligus Kepala Sekolah, Sosaku Kobayashi, yang sangat berjasa bagi sang penulis di amsa kecilnya hingga menjadi orang hebat saat dewasa. Tahun yang tercantum di buku kira-kira tahun 30 sampai 40 an saat itu. Anak kecil akan berkembang dengan baik jika ditangani oleh orang yang tepat. Kira-kira seperti itulah. Jika Totto-Chan tidak bertemu dengan Sosaku Kobayashi maka tidak akan akan sosok Tetsuko Kuroyanagi seperti sekarang. Siapakan dia??  Mari kita ulas J

Tetsuko Kuroyanagi, pernah menjadi UNICEF Goodwill Ambassador pada tahun 1984 dengan masa jabat lebih dari 2 dekade. Selain itu pernah menjabat Direktur Jepang World Wildlife Fund, yang ikonnya bergambar Hewan Panda itu kawan dan Indonesia juga tergabung dalam organisasi WWF ini. Dan mendapat pengakuan dari pemerintah Jepang sendiri selama 2 dekade dalam hal pelayanan untuk anak-anak di dunia. Suangaaaar cak..:D

 Berawal dari Totto-Chan yang waktu itu masih kelas 1 SD tetapi sudah di keluarkan dari sekolahnya dengan alasan bertingkah keterlaluan dan semua guru yang mengajarnya selalu mengeluh dan tidak bisa mengendalikan sang anak. Padahal Totto-Chan yang masih kecil itu hanya mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar. Beruntung Totto-Chan mempunyai mama yang tidak kalah hebat menurut saya. Yang selalu sabar menghadapi kelakuan ‘aneh’ dari sang anak. Kemudian Totto-Chan ini di pindah ke sekolah yang bernama Tomoe Gakuen yang saat itu menerapkan metode yang tidak biasa seperti sekolah formal Jepang lainnya. Pertemuan Totto-Chan dengan sang Kepala sekolah hebat itu akhirnya terjadi dan mulai saat itu Totto-Chan begitu mengagumi sosok Sasoku Kobayasi ini. Pada saat itu Totto-Chan yang masih kecil tidak diberi tahu oleh ibunya bahwa dia dikeluarkan dari sekolah lamanya karena khawatir mental sang anak bisa langsung jatuh dan bisa menjadikan minder.

Saat pertama kali bertemu dengan sang Kepala Sekolah di hari pertama dia sekolah, Totto-Chan diminta untuk bercerita tentang apa saja yang ingin diceritakan kepada beliau. Tak disangka anak kecil itu bercerita apa saja kepada Bapak Kepala sekolah selama 4 jam tanpa henti. Amazing sekali,, Totto-Chan sangat senang sekali bisa bercerita apa saja dan sangat mengagumi sosok kepala sekolah ini. Uniknya lagi sekolah Tomoe Gakuen ini memiliki gerbang sekolah yang ternyata berupa 2 buah pohon hidup lengkap dengan akarnya, ruang kelas gerbong, pembebasan memilih tempat duduk, kepala sekolah yang paham dan mengerti bagaimana membuat senang anak-anak, metode pengajarannya, aula dengan tangga berundaknya, ‘sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan’, nyanyian wajib sebelum makan (dimana gw sampe nyari lagu ‘row row row your boat’ di youtube. wkwk), dan masih banyak lagi. Love it !!

Nah, ada yang menarik di sini. Mungkin untuk jaman sekarang sekolah seperti ini dinamakan sekolah Inklusi. Kalian pernah dengar atau belum? Coba cari tahu sendiri di mbah Google deh.. Saya tidak terlalu banyak tahu mengenai sekolah Inklusi ini. Tetapi saya pernah tahu secara tidak sengaja beberapa tahun yang lalu dari buku yang saya beli dengan judul Fenomena Laskar Pelangi, kurang lebih waktu saya masih kelas 2 SMA. Maklum dulu sangat booming-nya Laskar Pelangi dan karena sudah baca bukunya semua, akhirnya saya beli buku ini.. hehehe Sekolah inklusi ini berpedoman pada teori ‘Multiple Intelegence’ dari teori Howard Gardner (kalau gak slaah namanya di buku itu). ‘Multiple Intelegence’ ini mengajarkan bahwa cerdas itu banyak jenisnya, dan kalau gak salah lagi . hehehe ( maklum bacaan 4 tahun laluJ),ada 8 jenis macam kecerdasan, dan kecerdasan matematis hanya salah satunya. ( untuk lebih jelasnya silahkan cari sendiri yaa ). Sekolah jenis ini percaya bahwa kecerdasan setiap anak itu berbeda-beda dan tidak bisa disamakan.

Nah ternyata teori yang dikemukakan oleh sang Howard ini telah diterapakan oleh Bu mus yaitu guru di Laskar Pelangi kalu kalian masih ingat.. 30 tahun lalu sebelum sang Howard ini menemukan teorinya. Amazing kan,, nah di Jepang ini, tepatnya di sekolah Tomoe Gakuen ini juga menerapkan hal yang sama pada sekolahnya. Tidak ada pengekangan pada sekolahnya dan setiap anak diberi kebebasan memilih mau belajar apa saja sesuai kemauan mereka. Dan dari sini sang anak bisa benar-benar berkembang dengan baik. Totto-Chan yang dirasa ‘aneh’ dan ‘nakal’ itu pun  merasa sangat senang bisa bersekolah di Tomoe, bahkan setiap hari selalu bersemangat untuk berangkat ke sekolah dan selalu ada cerita untuk mamanya di rumah. Berkat usaha dari sang Kepala Sekolah yang tak pernah henti bilang kepada Totto-Chan “ Kamu benar-benar anak yang baik, kan?” yang membentuk perilaku Totto-Chan. Belakangan saat dewasa Totto Chan baru tahu makna dari kata-kata hebat tersebut

                                                                               

Seperti itulah kira-kira sekolah Totto-Chan di Tomoe Gakuen. Dan yang membuat saya heran, tuh anak bener-bener amazing banget buat saya. Memiliki rasa petualang tinggi dan sebenarnya juga cerdas. Namun tidak sedikit tingkah aneh yang membuat saya geleng-geleng kepala. Misalnya, saat Totto-Chan kehilangan dompet kesayangannya gara-gara kebiasaan buruknya setelah buang air di toilet selalu menengok air yang keluar, dan saat itu dompetnya tidak sengaja dijatuhkan dan masuk ke penampungan kotoran. Karena tidak ingin kehilangan maka Totto-Chan yang tidak kenal lelah akhirnya membuka tutup penampungan dan mengeluarkan kotoran dengan ciduk perlahan hingga kotoran menumpuk keluar. Gak bisa dibayangkan betapa baunya gimana .. -___- #gak usah dibayangin naf -___-. Dan saat itu kepala sekolah yang kebetulan lewat, tidak memarahi totto-chan maupun membantunya, dia hanya bilang “kamu akan mengembalikan semua ke tempat semula kan?” benar2 perlakuan di luar dugaan bagi saya. Totto-chan hanya mengangguk senang karena merasa diberi kepercayaan dari sang kepala sekolah walaupun di akhinya dia bingung sendiri bagaimana cara mengembalikannya karena airnya sudah meresap ke tanah, hahaha #freak banget

Selain itu di bab yang berjudul ‘lihat dulu, baru lompat’ benar-benar lucu. Kebiasaan totto-chan yang selalu penasaran dengan benda menarik di sekitarnya tanpa memerhatikan terlebih dahulu apa isinya. 2 kali kena sial. Yang pertama, saat ada kertas koran terbentang di jalan kemudian di melompatinya hanya untuk main-main ternyata di dalamnya lubang yang ditutupi, ambles deh si Totto-Chan ini, yang kedua saat melihat tumpukan pasir kemudian tanpa berfikir langsung melompat dan ternyata isinya adukan semen akhinya tertancap sampai ibunya menolongnya di sore harinya, wkwkwkwk. Dan juga Totto-Chan pernah digigit kupingnya oleh anjingnya–Rocky, anjing gembala Jerman, sendiri hingga berdarah-darah. Rocky ini yang ternyata nama lain dari anjing herder.

Namun sayang sekali sekolah Tomoe Gakuen ini yang didirikan oleh Kepala sekolah dengan uangnya sendiri harus hancur habis tak bersisa Karena di bom oleh pesawat tempur karena saat itu ada perang Pasifik. Dan di akhir buku ini, diceritakan kisah 9 kawan sekelas Totto-Chan di Tomoe Gakuen yang ternyata banyak yang menjadi orang sukses dan keren termasuk Totto Chan sendiri, merinding saat bacanya bos..bahkan ada yang mendapat nobel di bidang fisika dan telah bekerja di Amerika Serikat, saya lupa nama  orang tersebut, yang ternyata dulu saat sekolah di Tomoe Gakuen sangat suka bereksperimen dengan fasilitas dan kebebasan di Tomoe. Mr Kobayasi ini sebelum mendirikan sekolah Tomoe melakukan riset yang panjang dan berkelana ke Eropa untuk mempelajari beberapa teori mengenai pengajaran terhadap anak.

Nah, dari sini saya bisa menarik benang merahnya. Andai saja setiap sekolah formal benar-benar menerapkan teori seperti yang ada di Tomoe, setidaknya di Indonesia pasti akan banyak lahir orang-orang sukses di bidang masing-masing. Banyak orang gagal atau hanya menjadi orang biasa hanya karena bakat atau kecerdasan yang dimiliki tidak bisa berkembang pada tempatnya dan tidak ditangani olah orang yang tepat. Andai saja Andrea Hirata tidak bertemu orang-orang hebat seperti bu Mus dan kepala sekolahnya mungkin dia tidak akan sehebat sekarang, kurang lebih seperti itu gambarannya. Seorang anak memiliki bakat hebat di bidang musik tetapi karena mengikuti pendidikan konvensional, dia tidak mempunyai waktu untuk mengembangkan bakatnya dengan baik.

Sekolah inklusi di Indonesia belum terlalu banyak, kebanyakan masih dalam tahap merintis dan belum banyak masyarakat yang tahu mengenai hal itu. Mereka masih mempercayakan jenis sekolah formal karena iming-iming label sekolah favorit lah, sbi lah atau apa yang lebih terlihat elit tanpa mempertimbangkan sisi negatifnya. Saya mempunyai saudara ipar, yaitu istri dari kakak perempuan saya, dia bekerja sebagai Kepala Sekolah dengan label jenis sekolah Inklusi. Tidak mudah memang mendirikan sekolah inklusi ini, karena harus memberikan banyak fasilitas dan pilihan yang lebih banyak agar bakat dari setiap anak bisa diketahui, misalnya ada kelas menggambar, music, olahraga, renang dll

 Juga harus ada guru khusus yang menangani anak khusus, mereka sering disebut ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), contohnya jenis anak hiperaktif, perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru khusus lulusan jenis terapi (saya bingung mengistilahkannya, hehe ) yang lulusannya belum banyak ( info bagus nih kalau kalian minat, hehe ) dan susah nyarinya.. -___- dari sekolah inklusi ini antara anak normal dengan anak ABK dicampur agar mereka bisa bersosialisasi. Peran sang guru juga berat kawan, bahkan kata kakak saya ada guru yang pernah babak belur karena dihajar muridnya, dan repotnya lagi anak itu tidak boleh dimarahi #nah lo,kalau saya jadi gurunya mungkin sudah saya ajak tanding aja ya, hehe. Mungkin si anak itu bakat olahraga pencak silat dan harus disalurkan ke arah yang positif. Dan sekarang banyak juga anak ABK yang masih ditangani, bahkan masih jauh dengan jadwal penerimaan murid tetapi sudah ada yang memesan kursi untuk menjadi murid, 3 anak jenis ABK dan satunya anak Indigo. WOWWW !! mungkin ada yang tertarik untuk sekolah di sini, silahkan hubungi saya, hehehehe

Tulisan ini saya dedikasikan kepada setiap orang, untuk memperhatikan anak kecil di sekitar kita. Karena pendidikan yang penting itu sebenarnya pendidikan di usia dini,,

Every child is Special..

Sampai di sini kawan,





Keep Reading Guys.. See Youuu…


Jumat, 16 November 2012

sekeping mozaik di masa lalu part I




Lagi iseng-iseng buka folder-folder di laptop. tiba-tiba nemu foto ini. Membawa saya ke memori beberapa tahun yang lalu. Di saat saya masih berseragam putih abu-abu. Ketika saya masih se rumah dengan keluarga saya sendiri. Yang rasanya nilainya tak bisa dibandingkan dengan apa pun ketika kalian merasa sudah jauh dari keluarga dan ngekos karena harus mengejar cita-cita kalian.
Masih ada di ingatan saya. Ah rasa-rasanya seperti baru saja kemarin kejadian ini saya rasakan. Berlibur dengan kalian, di saat kita merasa sangat kompak di kelas. Tapi kondisi harus memisahkan kita. Saat kebijakan sekolah itu dikeluarkan, muncul rasa sedih di hati saya. Kita bakal berpisah kawan, meskipun baru berpisah kelas saja tapi rasanya sudah berat.

Mumpung belum terlambat kita mutusin untuk berlibur bareng. Ya berlibur bersama.. kita putuskan Jogja sebagai destinasi kita. Dulu saya merasa Jogja begitu jauh, senang sekali rasanya bisa berlibur lagi ke tempat itu. Hingga beberapa tahun kemudian saya bisa mengunjungi Jogja setiap hari selama seminggu penuh gara-gara tugas maba waktu itu. Saya masih ingat kita bentuk panitia sendiri, mulai dari mencari bis, konsumsi dll sebenarnya saya tidak diijinkan orang tua saat itu, karena liburan kita tidak jauh dari liburan angkatan ke pulau Bali. Apalagi saya juga ikut mendaftar ke bali saat itu. Tapi saya pasti menyesal seumur hidup kalau saya gak ikut acara kelas saya ini.
Saya masih ingat foto ini sengaja kita ambil karena kita merasa satu genk. Memang benar labil fikiran kita saat itu kawan. Dari atas kiri nevi, fitri, di bawah devi, mb har, aripeh dan terakhir saya. Karena kita merasa sering bersama berbagi suka duka saat kita masih satu kelas. Banyak kejadian konyol diantara kita bersama. Tapi tak luput juga kadang kita bermasalah satu sama lain.

Lewat kalian saya belajar apa itu arti sahabat. Apa itu seni berbagi, apa itu rasa saling memahami rasa orang lain. Nice. Masing-masing dari kalian memiliki watak unik menurut saya sendiri.. yang saya yakin sampai kini, watak itu yang akan membawa kalian sendiri pada masa depan kalian.

Walau pun kita pernah mendeklarasikan satu genk bukan berarti kita tidak berteman dengan yang lain juga. Kebahagiaan kita bercampur jadi satu di hari itu. Sungguh senang sekali rasanya mengingat momen itu. Sama indahnya saya punya harta berharga, teman-teman saya saat SMP.


Saya kira ini foto alay kita waktu dulu. Tercantum tanggal di foto tanggal 24 bulan 6 tahun 2009. Lama juga ya..3 tahun lebih. Pernahkan kalian berfikir kawan bahwa perjalanan sedemikian jauhnya. Sehingga satu demi satu kita memisahkan diri mengejar impian masing-masing. Impian yang saat itu mungkin belum munculdi pikiran masing-masing. Tapi di penghujung SMA semua menjadi jelas kawan.. ternyata keping mozaik kehidupan masing-masing dari kita memang tidak sama. Jauuuh, yang pasti akan membuat kita tidak akan sering bertemu lagi seperti dulu kawan..



Ini tak lupa juga foto sebagian dari penghuni laki-laki di kelas filsapat kita. Oh iya saya belum cerita, kenapa diberi nama filsapat. Entah dari ide siapa yang membuat, kurang lebih artinya Filum SebelAs iPa empAt. Hahaha mungkin gak keren si nama itu, ah apalah arti sebuah nama kawan. Dari kiri bernama budi, keatas bodong, luki, putut, restu, aan, alfian, kiri bawah aceng, ali abdul, heri thembik, dan dwi  ketos.

Tak terasa mata ini sudah lama tak melihat satu persatu dari kalian secara langsung kawan. Masih ingat gak jaman-jaman dulu kita menggila bersama?? Dwi ketos alias ketua osis waktu angkatan kita, memang dia laki-laki paling gokil dan gila yang pernah saya kenal. Tapi di balik kegilaan nya ada sesuatu yang sungguh berbeda. Kemudian heri thembik, sang raja tidur julukannya. Padahal saya juga tukang tidur di kelas, tapi saya masih kalah dengan dia, yang jam terbang tidurnya lebih tinggi dari saya. Hahaha dan masih banyak lagi kawan..



Nah kalau yang berbaju ijo itu bangkit sering dipanggil bangkong, yang gak ada kaitan yang mengindikasi kalau dia hobi tidur. Sama sekali kawan.. yang paling depan yaitu narjo, teman saya hingga kelas 3 SMA, tentunya setelah pengumunan eksekusi pindah kelas. Pernah satu kelompok saat kesenian, bruntung banget karena dia jago gitar. Yang paling kanan berkaos ijo tua, alif namanya orangnya sangat pendiam.



Melihat foto satu ini rasanya pengin ketawa terus kawan ,,bisa-bisanya kalian berpose sepeti itu tanpa dosa ya,,hm,, mungkin belum dikenalin ama yang paling kiri. Dia namanya TePe tapi saya lupa nama aslinya (sumpah beneran) ya ampuun naaf L dia pacar teman saya endah namanya. Si endah ini ternyata teman saya selalu sejak kita di bangku Tk sampe SMA satu sekolah terus.. dan yang paling kanan namanya edi wibowo, yang sekarang satu kuliahan dengan saya. Elektro ITS J


 rasanya baru kemarin bener-bener ngrasain kebersamaan dengan kalian :)
ngerasa gk sih kita berjaket satu kelas sama kaya anak panti, hehehe :p

Hm,, rasanya saya ingin membahas kalian satu persatu nih,hehe mumpung ada waktu luang jugaaaa…
Hmm,, siapa ya target pertamanya...


1.      Nevita Ary Sukarna. Sejak SMA kelas 2 hingga 3 kita satu kelas. Tak butuh waktu banyak untuk bisa akrab dengannya. orangnya asik juga, kita bernama mirip juga. Kadang membuat bingung juga jika sama-sama dipanggil nama belakang, sama-sama ‘fi’ akhirnya masing-masing dari kita  memiliki panggilan khusus. Dia memanggil saya dengan panggilan ‘Niphik’ sempet aneh juga se. tapi terbiasa juga. Lucunya lagi sebenarnya nama panggilan itu dibuatkan adek kandung saya sendiri karena jengkelnya dengan saya setiap hari saya usilin. Hehehe kebetulan nevi sendiri sering banget main ke rumah saya dan cepat akrab dengan keluarga saya. Saya panggil dia dengan sebutan ‘painem’ hehe dari awal sudah ketahunan ni anak hobi banget utak atik computer desain-desain hingga tak heran kini dia  kuliah di jurusan teknik Informatika, UNDIP Semarang.

2.     Arifah saya sering panggil di dengan sebutan grandonk kadang juga nenek lampir. Dia anak yang paling cerewet satu kelas. Bawel mungkin tepatnya. Hal yang tidak penting saja bisa dikomen habis-habisan mungkin juga diakumulasikan bisa sampai satu novel tebel. Jika kata orang perempuan itu mengucapkan jumlah kata permenit bisa berlipat dari laki-laki. Tapi saya yakin tu anak ajaib mengeluarkan kata permenit jauh lebih banyak dari kebanyakan perempuan. Mungkin 3 kali lipat lebih banyak dari perempuan biasa. Haha sungguh energik memang. Kini ia menambatkan hidupnya sebagai seorang pengajar SD, kini dia kuliah di jurusan PGSD di UMS. Sebuah profesi yang dulu sangat diinginkan oleh ibu saya, tetapi saya belum bisa memilihnya sebagai tambatan hati saya, karena memang bukan panggilan hati saya saat itu. Salut buat kalian yang punya panggilan hati untuk mengajar. Suatu saat saya ingin merasakannya juga. julukan lainya si tukang sms atu istilah keren di kalangan mahasiswa kini yaitu tukang jarkom,hehehe

3.        Dephi atau devi Luciana. Sikapnya yang alim hahaha kadang brutal juga kalau sedang kumat ni anak. Ketawanya keras banget. Kalau lagi jahil gak kira-kira, selalu totalitas. Tapi sayangnya takut ama cacing, hehe Orangnya cukup perhatian sebenarnya kepada teman lainnya, kadang bersifat keibuan kadang tidak. Pokoknya agak labil deh, peace deph. Cita-citanya ingin jadi dokter, mungkin background keluarganya dari profesi perawat yang membuatnya menjadikan ingin meneruskan keprofesian di bidang medis. Tapi takdir berkata lain, keinginannya sebagai dokter umum belum tercapai tetapi dia bersyukur masuk di jurusan Dokter Gigi Univ. Brawijaya Malang. Selamat berjuang bu Dokter Gigi. Besok bantu saya ya yang selalu bermasalah dengan gigi sejak SMA. Ah kau ini pas sekali dengan nasibku

4.        Fitri R. kita sering memanggilnya dengan sebutan Potro. Agak polos jika dilihat sekilas, tapi baiik banget. Jarang banget liat dia licik gak kaya kita yang lain. Dulu saya ingat potro ini kena skoliosis dan harus memakai gips di badannya. Gak tanggung-tanggung sampai bertahun-tahun. Saluut banget deh buat si fitri ini. Walau pun kadang diledek temen lainnya tapi tetep aja senyum. Kadang juga kalau marah udah ngeri tuh, hehehe tambatan hatinya kali ini sama dengan arifah dan satu skolah juga, di PGSD. Hebat deh buat calon pengajar muda ini J





5.      Hardika K atau sering dipanggil mb har. Bukan karena lebih tua atau apa tapi karena sikapnya lebih dewasa dari kita, dan lebih gak ababil deh pokoknya. Selalu senyum ramah dan sedikit bicara. Orangnya rajin, selalu berangkat ke sekolah pagi-pagi padahal rumah lebih jauh dibanding kita yang lainnya. Dia ini juga teman sekelas waktu kelas dua dan tiga SMA saat kelas tiganya tepatnya sebangku dengan saya. Berbanding terbalik dengan saya, saya yang nota bene masuk golongan cerewet tapi kadar saya masih dibawah si grandonk tentunya,hehe sedangkan mb har pendiam banget kata anak-anak. Tapi kalau sama kita-kita masih tetep nyambung. Satu lagi dia sangat pelupa, sampai gak habis pikir, tingkat parah banget deh pokoknya, #peace mb har :P  Yang penting lagi dia slaah satu orang yang meniupkan impian saya untuk berlabuh di kampus ini. Saya yang tidak pernah bermimpi untuk mengenyam pendidikan di kampus teknikini pun ikut terhipnotis dengan euphoria impiannya kalau tidak ITB ya ITS sahut nya, begitu mantap. Makasih mb har, jalan Tuhan memang sangat indah. Saya bisa dipertemukan dengan kalian. Akhirnya kita berjodoh lagi di kampus ini, dan sampai sekarang masih satu kosan. Di di jurusan T. Informatika, sehobi dengan nephik

6.      Amanda Dwi H atau sering dipanggil Manda. Orangnya agak manis dan penampilan kalem. Orang rohis juga, brati alim. Tapi siapa sangka di balik semuanya tersimpan rasa gokil juga di dirinya, soalnya nyambung dengan kita yang parah banget gilanya. Dia agak pendiem juga, tapi masih kalah dengan mb har satu level tingkat pendiamnya. Karena jumlah kata permenit masih tinggi rating manda dari pada mb har. Terkenal di kalangan anak-anak sebagai orang bulu (baca : desa bulu). Yang pasti sama orang di bilang pelosok,, hahaha #peace nda. Bakat agak mbeling juga, karena saya ingat 2 kali manda terhasut bujuk rayu saya untuk membolos mata pelajaran, hahaha maklum saya dulu sedikit mbeling. Karena sifatnya alim dan kale ini dia sekarang berada jurusan kebidanan Poltekkes. Good luck manda, calon bu Bidan. Boleh tuh kalau besok mau nglahirin di tmpatmu dapet gratisan,hehe #Uppssss


7.    Retno Jati Sahari atau Bopa. Kenapa dipanggil Bopa Karena menurut cerita karena dia lahir saat Rebo Pahing. Sempet cegek juga, hehe tapi itu masih terlihat biasa di kalangan kita saat itu berbicara tentang kelahiran menurut jawa walaupun tidak sampai dijadikan nama panggilan juga. Cewek satu ini yang menjadi goal  saya. Begitu banyak terlintas ketika mendengar nama bopa di telinga saya. Dia adalah seorang yang sangat energik sekali, energik dalam segala hal. Dalam berjalan, berbicara, maupun dalam belajar sekalipun. Dia selalu menjadi inspirasi dan motivasi hidup saya. Dia ini rajinnya minta ampun, segala macam soal dibabat habis, tak peduli mata pelajaran apa pun, tidak dibeda-bedakannya. Karena dia yang membedakan dengan yang lainnya. Dia adalah pecinta ilmu, segala ilmu, politik,astronomi, geologi,islam, bahasa inggris, lingkungan, sejarah, seni dan lain lainbahkan sudah ngelesi anak SD juga untuk seumuran dia waktu itu. Pada waktu kelas dua SMA dulu, beruntung saya bisa sebangku dengan mbk Bop. Entah mengapa juga hal itu bisa terjadi. Yang jelas mulai saat itu kehidupan saya lambat laun mulai berubah, bukan berubah secara fisik, tetapi sesuatu yang ada di kepala saya. begitu segan saya dengan dia yang padahal masih seumuran. Perjuangan hidupnya, mimpi-mimpinya, kerja kerasnya. Saya masih ingat saya sering bercerita kepada bapak saya tentang bopa, yang selalu membawa saya semangat untuk menimba ilmu. Yang ketika momen mengambil rapor siswa, saya selalu memberi tahu kepada bapak saya mengenai sosoknya hingga akhirnya bapak bopa berkenalan dengan bapak saya. saya selalu berandai-andai, suatu saat nanti bopa ini akan menjadi orang hebat nantinya, buaknkah di dunia ini tidak ada yang sia-sia kawan? Dan dia sudah bekerja keras sejak masih sangat muda., di saat yang lain masih terbuai manja dari kedua orang tuanya tetapi Bopa sudah mandiri sejak dulu. Mungkin baru saya sadari detik ini, sikap ulet saya untuk bertahan di kampus ini adalah mengadopsi perjuangan bopa dulu sewaktu SMA. Ah gadis yang dulu selalu concern dengan ilmu, kini ternyata sudah punya pacar di kuliahnya. Sungguh kaget juga saat mendengar berita itu, karena saya sudah lama tidak berjumpa dengan nya. Akan tetapi saya selalu bertanya, laki-laki seperti apa yang mampu menaklukkan hati bopa. Pasti dia juga hebat, sama seperti bopa. Ah bopa, gadis pekerja keras. Kini aku pun yang selalu kalah dengan mu di tingkat akademik bagaimanapun kerasnya saya belajar,ternyata saya juga kalah untuk urusan yang satu ini #uups jangan bongkar kartu yaaa J kini dia kuliah di jurusan Matematika kampus UNS di solo. Saya tak sabar menunggu gebrakan dari orang yang yang selalu menginspirasi saya, mungkin dia kaan membuat rumus baru dengan nama Bopa’s equation. Maybe,, who knows?? See you on the top guys! Thank you for every thing. Maaf tulisan jadi paling panjang, karena dulu saya pernah berjanji ingin membuat tulisan tentang sosok indah satu ini, tapi baru kesampaian sekarang. Oh ya satu lagi, dulu dia hobby banget liat bintang di langit, hingga tak saya sadari saya pun mengikuti jejaknya menjadi hobby memandang langit di malam hari. Dia tahu jadwal-jadwal kapan akan terjadi hujan meteor dan selalu sms kepada teman-teman lain, hingga suatu hari saya melakukan aksi gila, memanjat atap rumah di tengah malam pakai tangga. Di kira saya sudah gila sama orang rumah, haha but I enjoy it. Dia itu seperti duta lingkungan di kelas kami, selalu mengkampanyekan aksi go green kepada kami, menasehati kami dengan hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah global warming, penyuka walhi, wwh dsb. Dia juga suka berita metro tv, Tvone, dan berita kritisnya. Sering kali dia selalu mengajak berdiskusi dengan saya mengenai pemerintahan, atau birokrasi yang bisa kalian bayangkan seumuran SMA saya masih ngah ngoh dengan urusan itu, sehingga saya pun dengan terpaksa ikut menyimak berita sejenis itu agar nyambung dengan bopa, hehehe dia juga suka acara kick andy, oprah winfrey, dsb dan berita headline news, bukan hanya dari tv tapi juga Koran. Sehingga dia serasa seperti informasi berjalan bagi kami. Ah sungguh tidak ada habisnya membicarakan sosok teman saya yang satu ini. Saya sampai tidak bisa berkata-kata lagi.. saya terharu, bahwa saya hari ini adalah hasil akumulasi dari masa lalu saya dengan teman-teman saya

Mungkin sampai disini dulu, bener-bener di luar dugaan saya, bisa menulis ini sampai berlembar-lembar dan berjam-jam namun belum habis juga.. saya putuskan untuk membuat part II untuk seri ini. Di tulisan selanjutnya saya ingin bercerita tentang teman laki-laki saya yang hebat-hebat dan unik ..
See you guys..
Enjoy reading my blog, thank you for visiting this site..

RESENSI BUKU ’23 EPISENTRUM’



Arti kesuksesan yang selama ini menghinggapi fikiran saya ternyata tidak selamanya benar. Betapa pun tidak ada kebenaran mutlak di antara manusia, tetapi nalar ini selalu meng-iya-kan suatu nilai yang mengalir dalam buku ini. Sang penulis kiranya telah berhasil menyampaikan niali ke dalam pembacanya melalui cerita yang mengalir ringan dan indah.

Sukses itu nggak harus selalu berada kemapanan dan bahagia itu nggak harus saat kita banyak uang dan menuhi apa pun yang kita butuhkan. Kira-kira nilai itulah yang ditekan kan oleh sang penulis. Sukses dan bahagia itu jika apa yang kita lakuin atau pekerjaan yang kita geuti sesuai dengan kata hati dan kemauan kita,sehingga segala sesuatu selalu dilakukan dengan semangat dan penuh dengan hati. Buku yang ternyata sudah lama rindukan dan keinginan kuat untuk bisa membelinya ternyata tidak berujung pad sebuah penyesalan, karena firasat kuat saya selalu bilang buku ini gue banget J

Jari ini terlihat sangat indah ketika menari di ats papan keyboard dengan lancarnya, itu artinya ada banyak hal syang ingin saya ungkapkan dari fikiran saya setelah membaca ini. Lewat tulisan ini, saya membagi rasa dengan kalian semua untuk merekomendasikan dengan sangat untuk membaca buku ini guys. Tidak nyesel deh saya berani jamin buku ini kaya akan nilai, walaupun si penulis baru nelurin 2 buku, yang sebelumnya karya perdananya yaitu 9 matahari. Semoga ada waktu untuk bisa mebaca buku yang pertama. Amiin

Balik lagi ke topic bahasan, membaca buku ini seperti de javu yang membawa saya ke alam buku yang sudah saya baca sebelumnya. Bukan satu, tetapi beberapa. Salut buat penulis yang berhasil membuat buku seperti ini. Ketika membicarakan tentang karier dan pekerjaan, saya teringat sang penulis Rene Suhardjono baik mengenai bukunya your job is not your career maupun UltimateU ,yang jika meminjam kata jimatnya yaitu Passion. Kemudian ketika berbicara mengenai kekuatan memberi dan suatu keikhlasan saya teringat buku dari karya Muh. Assad ( yang selalu gaung-gaungkan sebagai seorang suami idaman, hahahaha Amiin naff) dengan judul Notes from Qatar selalu dengan slogannya ‘The Miracle of giving’. Kemudian ketika diperkenalkan mengenai indahnya dunia jurnalistik, saya teringat sosok Indra Herlambang dengan karyanya ‘Kicau-kacau’ saya kurang yakin mengapa saya memilih sosok indra h. mungkin dari background penulisnya yang sama-sama penyiar radio kali ya. Ketika buku ini mengajak kita merenungi mimpi-mimpi kita saya teringat buku dari Fahd Djibran dan Bondan Fade2Black dengan judul ‘Hidup berawal dari mimpi’ serta Ranah 3 Warna dari Bang Ahmad Fuadi. Sungguh indah sekali memori ini.


Buku ini menceritakan perjalanan 3 anak muda selepas masa kuliahnya kemudian terjun ke dunia lapangan yang sama sekali berbeda dengan kehidupan kuliah sebelumnya. Kita diajak berfikir bahwa apa yang menjadi pilihan kita ini benar-benar sesuai dengan kata hati kita sendiri? Dimulai dari perjalanan seorang gadis Matari namanya yang bekerja sebagai seorang reporter di TvB. Keinginan sebenanya adalah sebagi news anchor tetapi takdirnya belum mengijinkan secara langsung. Dia yang selepas wisuda yang hanya selang 2 minggu mendapat pekerjaan sebagai reporter karena ingin membayar mimpinya yang masih terhutang alias gelar sarjana yang diperoleh berasal dari hasil utang dari teman kerabatnya saat itu bapaknya baru saja di PHK dan tidak sanggup membiayai kuliah. Tidak tanggung-tanggung huatngnya  sejumlah 70jta dengan ganjaran gelar sarjana yang disandangnya. Tetapi passion yang sudah matari geluti selama ini belum bisa membantu melunasi hutangnya sebesar itu, diperlukan waktu 11 tahun dengan gaji yang didapatkan selama ia bekerja, sementara hidup dengan hutang itu sangat tidak mengenakkan. Terlintas fikiran untuk berpindah haluan kerja dengan gaji yang 3 kali lebih banyak agar hutang cepat lunas akan tetapi impiannya sebagai News Anchor pun tertunda sebagai konsekuensinya. Ini pergulatan pertama..

Perjalanan kedua dimulai dari seorang Bankir, bernama Awan Angkasa. Setelah lulus dari jurusan matematika dari Institut terkenal di Bandung, kemudian mendaftar sebagai karyawan Bank yang dulu ayahnya sebelum meninggal pernah bekerja di tempat tersebut. Kemapanan kerjanya sebagai seorang Bankir ternyata tidak membawa kedamaian hidup bagi Awan karena pekerjaan tersebut sejatinya bukanlah pilihan sendiri, melainkan ibunya yang khawatir akan masa depan anaknya karena telah ditinggal mati oleh suaminya. Awan pun tidak bisa menolak keinginan ibunya yang sebenarnya ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, karena dia menggantikan peran ayahnya segai tulang punggung keluarga. Bertahun-tahun impiannya dipendam sebagai seorang sang pencerita, atau penulis naskah film yang bakatnya diturunkan dari sang ayah. Akan tetapi sang ayah sudah meninggal sekarang, tidak ada yang bisa membelanya. Suatu saat episentrum itu pun mengguncangkannya sebagai akumulasi keinginannya yang besar namun belum juga terwujud.

Sosok ketiga yaitu dari seorang pemuda bernama Prama, seorang teman baik dari Awan semasa kuliah dulu yang sekarang sudah sangat mapan bekerja di dunia perminyakan. Dunia yang sudah diimpikannya sejak dulu. Segala target dalam hidupnya hampir tercapai. Lulus S1 di usia 22 tahun, bekerja di dunia perminyakan dan lulus S3 di usia 27 tahun dan menikah di usia 28 tahun. Dia adalah seorang visioner dan focus dengan targetnya, sehingga membuahkan hasil bekerja sebagai Reservoir engineering dan berstatus sebagai international mobile employee, yang membuatnya harus siap berkelana ke berbagai belahan benua sesuai dengan pengeboran lading minyak. Dengan gaji yang tinggi tentunya 4500 dolar per bulan dengan fasilitas kerja premium. Akan tetapi satu hal yang membuatnya terasa semua yang sudah di capainya ini seperti sebuah kestagnanan. Hatinya. Ya hatinya merindukan akan sebuah rasa. Rasa yang tidak dia sadari telah menguap dari dirinya, karena saat dia mengejar imipiannya yang dia fikirkan adalah dirinya sendiri. Sehingga dia memutuskan untuk melakukan sebuah perjalanan hati yang benar-benar membuat dia merasa sangat khilaf.

akhir dari cerita ini pun dikemas dengan apik  oleh sang penulis. seakan-akan saya turut merasakan kehabian tokoh-tokoh di dalamnya. i just can think, wondering all the time, mengingat-ingat lagi dengan kehidupan saya. apa yang berhasil saya dapatkan benar-benar mebuat saya bahagia ? bagaimana dengan anda kawan ???

Aduuh rasanya pengen cerita semua isi buku ini, tapi gak mungkin juga. Pasti dikipuk sandal ama sang penulis dikira melanggar hak cipta lagi hehehe. Ada beberapa tulisan di buku tersebut yang saya kira menarik untuk dicantumkan di sini..





Ini dia #saya niat banget nih soalnya dari awla membaca sudah saya tandai point-point yang menarik J
-       - Tak pernah disangkanya bahwa mencari kerja itu sama susahnya dengan mencari jodoh. Sama-sama  memiliki persyaratan yang harus dipenuhi..

-          Keyakinan kecil yang baru aja lo sebutin itu seperti nyala sebuah lilin dalam gelap. Mungkin memang nggak bisa melihat semua, tapi setidaknya lilin itu yang akan menuntunmu mencari jalan keluar.. pegang aja nyala keyakinan yang ada dalam hari dan pikiranmu. Semoga itu yang akan membuat banyak hal leleh dengan api keyakinan yang kamu punya..

-          Makan enak berbanding lurus dengan pertumbuhan berat badan yang horizontal. ( satu kalimat ini membuat saya nyengir sendiri karena teringat teman saya yang saya kira sepanjang hidupnya hanya menggerutu akan kondisinya #hahaha peace guys. Syukuri segala sesuatu ya.. ingat Tuhan itu tidak tidur

-          Just do something that you love to do, and the money will follow you

-          Cinta itu jorok.. dia ada di mana aja, nggak kenal tempat. Temuin pilihan gue tadi deh, siapa tahu cocok,,buka mata buka hati,, rasain di sini (di dalam dada)

-          Adem dan tenteram itu bukan soal tempat tapi soal pikiran dan hati. Kalau yang atas,pikiran udah ruwet, hati juga akan ikut ruwet

-          Harta itu membuat hati seseorang menjadi keras, sementara ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya. Hamka pernah bilang,ilmu itu untuk kesempurnaan akal. Bertambah luas akal, bertambah luaslah hidup,bertambahlah rasa bahagia

-          Seni mendengar itu sebenarnya jauh lebih sulit dari seni berbicara. Dengan mendengar, kita bisa memahami orang lain secara lebih baik. Mendengar menjadi modal awal kita untuk menemukan solusi dari permasalahan dan membuat orang merasa dihargai

-          Urusan cinta itu jorok nak,,, dia bisa kau temukan di mana dan kapan saja. Yang utamanya apa kau sudah pantas untuk dicintai? Cinta itu memang kebutuhan. Tapi kita harus pandai mengukur kebutuhan diri kita. Kalau kamu butuh orang baik, kamu harus baik dulu. Kalau kamu butuh pengertian, ya kamu juga harus bisa mengerti orang lain dulu. Kebaikan akan dipertemukan dengan kebaikan. Itu hukum alam nak,,

-          Hidupkan impian orang lain. Tularkan energy. Memberi dengan kualitas

-          The earth provides enough to every man’s need, but not every man’s greed

your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life

-          Karena sesuatu yang dilakukan dari hati pasti akan melahirkan prestasi

-          Menolong orang di saat kita lagi mampu itu bagus. Tapi menolong orang ketika kita lagi susah, itu juara !

-          Saat itu ia menyadari bahwa ia berada pada jalur yang salah, ia merasa ketenangan jiwanya porak poranda. Seperti baru saja diguncang gempa. Gempa yang yang melanda jiwa itu membuatnya resah. Dan, di atas jiwa yang sedang mengalami keresahan itu. Awan bertekad menemukan ‘episentrum’nya. Sesuatu yang ternyata punya makna besar bagi perjalanan kariernya. Bukanlah perkara mudah untuk menjelaskan pilihan-pilihan hidup ini pada orang lain. Pindah kerja adalah sebuah perkara mudah karena hanya tempat atau benda yang berpindah. Tapi pindah profesi? Seperti pindah jalur penerbangan dengan tujuan yang berbeda. Ini soal impian, keinginan, cita-cita, dan harapan. Awan merasa episentrumnya adalah impiannya

-          You can solve the problem if you can state it!

-          Kaidah 10.000 jam ? untuk menjadi seseorang yang ahli di bidangnya, diperlukan latihan yang panjang dan lama. Tidak ada yang instan, kita sudah tahu itu. Dalam berbagai hal penelitian terhadap profesi dan bakat apa pun di dunia ini, programmer, pemain buku tangkis, atau seorang public speaker ternama sekalipun.. mereka perlu latihan selama sepuluh ribu jam untuk memperoleh keahlian yang dibutuhkan demi menjadi seorang yang ahli dan berkelas dunia. Orang-orang yang berada dalam tahapan puncak kariernya, itu bukan hanya karena mereka sudah berlatih keras atau lebih keras dari pada orang lain, tapi jauh lebih keras ! hidup mereka juga bukan tanpa halangan .. pasti ada. Tapi bagaiman  mereka bertahan untuk ada di jalur yang mereka geluti, luar biasa. Otak kita butuh waktu yang panjang untuk menyerap semua yang dibutuhkan dan menjadi seseorang yang ahli di bidangnya

-          Setiap orang itu punya masalah,, masalah itu akan selalu ada, bagaimana kita mengelola masalah itu yang akan menjadikan kita dewasa

-          Awan mengatakan semua kaliamatnya dengan penuh rasa percaya diri. Keteguhan hati atas sebuah pilihan itulah yang selalu membuat Prama kagum pada sosok temannya ini. Kegaguman yang tak pernah terkatakan. Itulah bedanya laki-laki dan perempuan. Makhluk perempuan bisa saling mumuji dengan brutal satu sama lain. Tapi laki-laki, pujian disampaikan dalam banyolan dan kadang-kadang sarkasme. Seperti ada sebuah gentlemen agreement di antara kaum mereka

-          Ini bukan sekedar perjalanan mata yang melihat gelap dan terang. Bukan sekedar perjalanan menembus ratusan hari. Tapi, ini perjalanan sebuah keyakinan .. perjalanan  mata, hari dan hati

-          Setiap individu itu akan selalu berfikir tentang keberadaanya, tentang eksistensi yang nggak Cuma dilihat dari fisik tapi juga wujud spiritualnya

-          Bahagia itu bukan Cuma soal uang, dan pilihan hidup itu nggak perlu harus sama dengan orang lain

-          Setiap orang mengukir perjuangan sendiri. Dan, selalu ada kisah-kisah yang terserak tentang perjuangan dalam meraih banyak hal. Saat seseorang siswa berhasil lulus ujian. Saat seorang mahasiswa berjuang untuk bisa lulus sidang. Ketika seorang lulusan sarjana berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Saat seorang pekerja berjuang mempertahankan pekerjaanya, pekerja lainnya sedang berjuang mengubah nasib untuk mencari peluang yang lebih baik. Di saat seorang pekerja berjuang meningkatkan pendapatannya,ada seorang pekerja lainnya sedang berusaha mencari makna kenapa ia harus bekerja? Saat seorang pekerja memiliki target untuk mengejar kenaikan pangkat dan jabatan, seorang lainnya sedang berjuang mengejar kepuasan bekerja. Setiap orang bebas menentukan arah kariernya. Setiap orang bebas memperjuangkan apa yang diyakininya. Tapi pada akhirnya, orang-orang yang punya komitmen, merasa cinta dengan apa yang dilakukan, dan selalu berangkat kerja dengan penuh semangat adalah orang-orang yang sedang membuat perubahan. Dengan energy yang dimilikinya, mereka berbagi dan mendorong orang lain untuk merasakan hal yang sama, kebahagiaan- dalam bentuk apa pun. Termasuk meneruskan apa yang pernah didapatkan dalam hidup ini. Meneruskan kesempatan dan kepercayaan.

Recommended to all of you guys to read this book ! worth reading..
Terima Kasih sudah membaca blog ini….