Minggu, 16 Desember 2012

REVIEW BUKU 9 MATAHARI



Jika di posting sebelumnya saya mereview buku 23 episentrum. Kali ini saya akan mencoba mereview buku dari pengarang yang sama, yaitu Adenita dengan novel pertamanya, 9 Matahari. Sebelumnya mau mengucapin makasih buat yang udah minjemin novel ‘9 Matahari’ ini. Padahal dulu pengen banget baca tapi belum keturutan. Eeeh malah ada yang beli duluan, dan yang baca saya duluan #padahal gak ikut beli, hehehe
Jika kalian sudah membaca 23 episentrum, mengenai perjalanan 3 orang manusia dengan masalahnya masing-masing. Ketika dihadapkan dengan dunia kerja dan terkadang tidak sesuai dengan yang kita mau atau istilah kerennya ‘passion’ kita tidak di situ. Maka kehadiran novel 9 matahari ini mengisahkan salah satu tokoh yang sama, yaitu Matari Anas. Ketika harus mengalami saat terberat di hidupnya, yaitu memperjuangkan cita-cita untuk mengenyam pendidikan tinggi atau kuliah dengan jalur berhutang. Iyaa,,, tidak salah teman. Jalur HUTANG adalah jalur yang di pilih matari untuk memdapatkan impiannya.
Buku ini sangat pas untuk dibaca mahasiswa seperti saya juga, yang merasa menyia-nyiakan kuliahnya. Ada satu pandangan baru tentang dunia kuliah bagi saya sendiri. Novel ini menawarkan kisah hidup yang dekat dengan kehidupan mahasiswa Indonesia. Tak heran jika pembaca mahasiswa akan merasa intim dengan problematika Tari. Novel ini juga layak dibaca orang tua dan pengajar untuk mengintip kehidupan anak-anak mereka di bangku kuliah. Bagi khalayak umum, lewat novel ini akan mengetahui bahwa pendidikan adalah investasi mahal untuk memetik buah keberhasilan, kelak.
Novel ini mengingatkan saya akan teori dari Prof. Yohannes Surya dengan ‘Mestakung’nya bahwa jika kita benar-benar menginginkan sesuatu dan benar-benar berjuang untuk mendapatkannya maka semesta akan mendukung untuk mewujudkan yang kalian harapkan. Seperti yang terjadi pada Matari ini, ketika sudah dalam keadaan benar-benar ‘kritis’ tiba-tiba datang bantuan yang tak terduga dan sangat membantu sekali.
Mungkin kali ini saya tidak akan berceloteh lebar-lebar seperti sebelumnya, hehehe karena saya memang lagi memaksakan tulisan ini di sela padatnya tugas-tugas kuliah dan kegiatan lainnya..dan selanjutnya recommended banget buat teman-teman baca novel ini. Sangat kaya aan nilai-nilai kehidupan. Jadi ngidolain mbak Adenita nih,, hehe ditunggu novel selanjutnya aja..
Sebenarnya banyak kata-kata yang bagus yang sempat saya catat di note saya, karena memang kata-kata itu mengena banget. Tapi kali ini saya akan mencantumkan satu paragraph yang pas banget menurut saya di buku 9 matahari ini
“Semua orang pasti tahu angka sepuluh adalah angka tertinggi. Tapi buat gue, Sembilan itu adalah angka yang pas buat diri gue melambangkan betapa bernilai dan berharganya sesuatu itu buat gue. Angka itu berada di atas rata-ratatapi masih menyisakan satu ruang untuk terus mencapai kesempurnaan. Angka 9masih akan terus mencari perbaikan diri untuk menjadi 10. Itu yang akanmembuatnya terus bergerak, melakukan hal yang lebih baik dari waktu kewaktu…. Dari bentuknya, buat gue angka 9 lebih menawan. Kalau lo perhatiin,angka 8 itu membuat dua bulatan yang tertutup. Sementara angka 9, bagian atasnyamembentuk sebuah lingkaran yang menurut gue itu adalah ruang pribadi bagisetiap orang. Seperti sebuag tempat untuk menyimpan keyakinan yang tidakakanterganggu. Sementara buntut di bawahnya adalah ruang terbuka, tempat orang itu bisaterus mengasah dirinya untuk menerima wawasan dan pengetahuan baru, sertaakhirnya membuat dirinya terus menerus termotivasi untuk bisa lebih baik lagi.Dan Sembilan adalah nilai buat seseorang yang terus membawa impiannya dengansemangat matahari”
See you Guys.. Keep reading and keep writing !!! :D