Jika di posting
sebelumnya saya mereview buku 23 episentrum. Kali ini saya akan mencoba
mereview buku dari pengarang yang sama, yaitu Adenita dengan novel pertamanya,
9 Matahari. Sebelumnya mau mengucapin makasih buat yang udah minjemin novel ‘9
Matahari’ ini. Padahal dulu pengen banget baca tapi belum keturutan. Eeeh malah
ada yang beli duluan, dan yang baca saya duluan #padahal gak ikut beli, hehehe
Jika kalian sudah
membaca 23 episentrum, mengenai perjalanan 3 orang manusia dengan masalahnya
masing-masing. Ketika dihadapkan dengan dunia kerja dan terkadang tidak sesuai
dengan yang kita mau atau istilah kerennya ‘passion’ kita tidak di situ. Maka
kehadiran novel 9 matahari ini mengisahkan salah satu tokoh yang sama, yaitu
Matari Anas. Ketika harus mengalami saat terberat di hidupnya, yaitu
memperjuangkan cita-cita untuk mengenyam pendidikan tinggi atau kuliah dengan
jalur berhutang. Iyaa,,, tidak salah teman. Jalur HUTANG adalah jalur yang di
pilih matari untuk memdapatkan impiannya.
Buku ini sangat pas
untuk dibaca mahasiswa seperti saya juga, yang merasa menyia-nyiakan kuliahnya.
Ada satu pandangan baru tentang dunia kuliah bagi saya sendiri. Novel ini
menawarkan kisah hidup yang dekat dengan kehidupan mahasiswa Indonesia. Tak heran
jika pembaca mahasiswa akan merasa intim dengan problematika Tari. Novel ini
juga layak dibaca orang tua dan pengajar untuk mengintip kehidupan anak-anak
mereka di bangku kuliah. Bagi khalayak umum, lewat novel ini akan mengetahui
bahwa pendidikan adalah investasi mahal untuk memetik buah keberhasilan, kelak.
Novel ini mengingatkan
saya akan teori dari Prof. Yohannes Surya dengan ‘Mestakung’nya bahwa jika kita
benar-benar menginginkan sesuatu dan benar-benar berjuang untuk mendapatkannya
maka semesta akan mendukung untuk mewujudkan yang kalian harapkan. Seperti yang
terjadi pada Matari ini, ketika sudah dalam keadaan benar-benar ‘kritis’
tiba-tiba datang bantuan yang tak terduga dan sangat membantu sekali.
Mungkin kali ini saya
tidak akan berceloteh lebar-lebar seperti sebelumnya, hehehe karena saya memang
lagi memaksakan tulisan ini di sela padatnya tugas-tugas kuliah dan kegiatan
lainnya..dan selanjutnya recommended
banget buat teman-teman baca novel ini. Sangat kaya aan nilai-nilai kehidupan.
Jadi ngidolain mbak Adenita nih,, hehe ditunggu novel selanjutnya aja..
Sebenarnya banyak
kata-kata yang bagus yang sempat saya catat di note saya, karena memang
kata-kata itu mengena banget. Tapi kali ini saya akan mencantumkan satu
paragraph yang pas banget menurut saya di buku 9 matahari ini
“Semua
orang pasti tahu angka sepuluh adalah angka tertinggi. Tapi buat gue, Sembilan itu adalah angka yang pas buat diri
gue melambangkan betapa bernilai
dan berharganya sesuatu itu buat gue. Angka itu berada di atas rata-ratatapi
masih menyisakan satu ruang untuk terus mencapai kesempurnaan. Angka 9masih akan terus mencari perbaikan diri
untuk menjadi 10. Itu yang akanmembuatnya terus bergerak, melakukan hal yang lebih baik dari waktu kewaktu….
Dari bentuknya, buat gue angka 9 lebih menawan. Kalau lo perhatiin,angka 8 itu membuat dua bulatan yang tertutup. Sementara
angka 9, bagian atasnyamembentuk
sebuah lingkaran yang menurut gue itu adalah ruang pribadi bagisetiap
orang. Seperti sebuag tempat untuk menyimpan keyakinan yang tidakakanterganggu.
Sementara buntut di bawahnya adalah ruang terbuka, tempat orang
itu bisaterus mengasah dirinya
untuk menerima wawasan dan pengetahuan baru, sertaakhirnya
membuat dirinya terus menerus termotivasi untuk bisa lebih baik lagi.Dan Sembilan
adalah nilai buat seseorang yang terus
membawa impiannya dengansemangat matahari”
See you Guys.. Keep reading and keep writing !!! :D