Tidak terasa sudah setelah menamatkan buku
99 Cahaya di Atas Langit Eropa yang kira-kira sudah saya tuliskan Review
bukunya di sini juga kira-kira di tahun 2011, di bulan Desember kalau tidak
salah dan sekarang saya bias melihat filmnya dibtahun 2014, Subhanallah,
Alhamdulillah. Buku Inspiratif karya Hanum Salsabila Rais ini akhirnya
diluncurkan sebagai film yang sedikit berbeda dari kebanyakan film Indoesia
yang marak namun kurang mendidik. Telah kita ketahui bersama bahwa kebanyakan
para sutradara kita selalu membuat film mengenai kalau gak hantu atau binal dan
hinanya lagi digabung dari keduanya -__- #miris emang. Terkadang saya juga
mengapresiasi film Indonesia yang sekarang sudah mulai merambah di action. Nah, dengan mengangkat kisah
nyata dari novelnya mbk Hanum ini kita diajak untuk berkeliling sekaligus
mengetahui sejarah peradaban islam di Eropa pada masa lampau dengan melihat
jejak-jejak di masa kini, sekaligus mengenalkan cara dakwah yang lebih elegan,
yaitu menjadi agen muslim yang baik. Apa itu agen muslim yang baik ? lihat saja
filmnya ya,hehehe gak bakal nyesel deh
waktu kalian gak akan terbuang sia-sia J Serius..
Film ini dimulai ketika Khan, merupakan
salah satu teman Rangga Almahendra, salah stau tokoh utama dalam film, yang
merupakan warga asli Pakistan. Dikisahkan pada saat Khan kecil di Negara Pakistan
sedang mengalami konflik, di mana-mana nyawa selalu berada keadaan terancam,
banyak pembunuhan dan ngerinya lagi banyak ranjau dyang ditanam dimana-mana,
sehigga Negara ini terkenal dengan Negara ranjau -__-. Khan yang kecil sudah
bertekad bulat ingin melakukan jihad di Jalan Allah, kebayang gak tuh dia yang
masih kecil kaalu di Indonesia pasti jamannya lagi pada asik-asiknya main tapi
tidak bagi Pakistan, anak kecil saja sudah berfikir untuk dapat berjhad. Namun saat
mau keluar Khan dicegah oleh ayahnya, dan mengatakan kepada Khan kecil waktu
itu bahwa dia satu-satunya harapan ayahnya, lalu memberikan pulpen milik
ayahnya sebagai symbol bahwa anaknya harus berjuang lewat ilmu dan pendidikan. Khan
berjanji untuk mewujudkan keinginan ayahnya hingga sekarang dia menempuh
pendidikan doktoralnya di salah satu universitas di Wina, yang sekampus dengan
Rangga.
Rangga Almahendra >.<
Selain Khan juga terdapat satu teman lagi, Stefan
namanya. Berbeda dengan Khan yang memiliki kepercayaan yang sepaham dengan
Rangga namun Stef ini memiliki paham Atheis alias tidak percaya dengan adanya
Tuhan. Namun walaupun sangat bertentangan yang saya sangat suka di film ini
perbedaan pendapat selalu dihadirkan dengan nuansa humor yang menggelitik,
apabila dengan candaan ya terdapta unsur intelektualitasnya agak kental, maklum
pendidikan doctoral, ya harus elit dikitlah. Namun isi yang disampaikan pun
sangat ringan sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Contohnya saat adegan si
Stef ini membujuk Rangga untuk mau minum wine,
namun di Rangga menolak dengan halus dengan mengatakan bahwa itu minuman
haram bagi Islam, lalu percakapan berlanjut saat si Stef bilang jika manusia
yang melanggar aturan akan masuk neraka bersama setan. Dan setan itu terbuat
dari api maka apabila dimasukkan ke neraka yang berisi api maka setan akan
bersenang-senang di neraka sambil minum wine, haha (kocak abis). Kemudian di
rangga memberikan jawaban dengan menepuk tangan si stef dengan keras, 1 kali
masih belum teras, 2 kali masih belum hingga ketiga kali baru kesakitan, itulah
Rangga memberikan contoh kepada stef ini. Ngerti nggak maksudnya? Hehe maksudnya
walaupun sama-sama kulit juga akan sakit, pinter bukaan ?
Lalu ada lagi di saat percakapan si stef
dengan Rangga yaitu mengenai Marja (baca: Maria) cewek asli perancis yang
kecantikan fisiknya tidak diragukan lagi, menyukai Rangga saat itu dia bilang
(Stef) kenapa kamu tidak menerima di Marja padahal cantik, kan di Islam saja
diperbolehkan untuk berpoligami. Lalu Rangga menjawab, itu ibaratnya tanggung
jawab, kamu (stef) kuliah di dua jurusan pada waktu yang bersamaan bagaimana
rasanya, nah si stef itu jawabnya satu saja sudah pusing. Nah itu yang
dimaksudkan si Rangga, lalu di Stef menjawab “Oh,mungkin ini salah satu alasan
saya belum nikah sampai sekarang yaa?” lalu di Rangga menjawab, “Itu karena
kamu nggak bertanggung jawab!!” semua penontonpun tertawa :D :D
Lalu apabila si Rangga berhadapan dengan si
stef yang keras kepala selalu dengan kesabaran, lain halnya dengan si Khan
apabila berdua dengan si Stef ujung-ujungnya selalu berujung dengan cek-cok
yang tiada henti. Contohnya saja saat memakai fasilitas microwave di kampusnya, ada tulisan dilarang untuk memanaskan curry (kare) di sini. Lalu si Khan pun
dengan cueknya tetap memakainya. Khan atau terkenal dengan curry man atau curry papa
karena selalu makan dengan kare ayam, karena menurutnya hanya kare satu-satunya
makanan muran dan halal tentunya untuk dimakan selain praktis. Si stef yang
tidak suka dengan makanan kare selalu bertengkar. Si Khan juga menyalahkan
bahwa si Stef juga kerap menggunakan microwave
untuk memasak daging babi dan suka tidak mebersihkan setelah memasaknya,
itu dirasa tidak adil bagi Khan. Dan banyak lagi pertengkaran kecil lainnya namun
sellau dihadirkan dengan suasana humor sehingga mengundang gelak tawa penonton.
Kembali ke cerita tokoh utama yaitu Hanum
yaitu istri Rangga Almahendra, yang setelah temannya dari turki, Fatma kembali
ke Negara asalnya lalu di Hanum kerja sebagai reporter di sana. Lalu perjalanan
cinta rangga dan hanum digambarkan sangat romantic sehingga membuat iri >,<
hohoho. Si Rangga digambarkan sangat kalem dan romantiiiis banget sama
istrinya. Udah ganteng, sholeh, pinter duh sabar lagi. Ini apa malah out of topic -___- pokoknya sosok Rangga itu digambarkan
sebagai suami idaman dah. Namun ya itu Hanum sebagai seperti perempuan pada
lainnya, dia juga memiliki rasa cemburu terhadap suaminya yang bilamana ketika
dikampus, si Rangga ini deket dengan Marja, si ceweknya juga suka nowel-nowel
gitu karena memang sudah beda budaya. Puncaknya saat Hanum sedang berulang
tahun dan igtu merupakan tahun ketiganya hamun di Eropa sekaligus di tahun
terkahirnya di sana.
Hanum yang berencana ingin memberikan
kejutan malah disuguhi pemandangan yang pas banget, udah ada campur tangan
sinetron deh keknya, yaitu saat Hanum membawa kue ulang tahun ke depan perpus
tempat rangga belajar, tiba-tiba si Marja dating dan langsung memeluk Rangga
denga spontanitas Karena wujud terima kasih atas bantuan Rangga proposal disertasinya
akhirnya di terima oleh snag professor. Namun seketika Rangga sudah menolak
namu terlanjur sudah si Hanum langsung
keluar ruangan dan membuang kuenya di lantai. Saat Rangga keluar baru tahu ada
kue jatuh dan saat balik pun Hanum marah-marah nggak jelas kalau Rangga sudah
aneh-aneh, lalu dia bilang kalau pasti dia lupa dengan ulang tahunnya.
Marja yang cantik
Rangga ternyata beberpa hari sebelumnya
telah mempersiapkan kado ulang tahun berupa video tentang mereka berdua selama
3 tahun berada di Eropa dengan istrinya dan menunjukkan betapa saying dan
bangga nya dia mempunyai istri seperti dia. Saat itu dia hanya menyerahkan
sambil berkata bahwa aku tidak lupa dengan ulang tahun mu, ini ada kado buat
kamu. Pas Rangga keluar dari rumah, Hanum memutar CD itu dan akhirnya nangis Bombay
deh. Tapi romantic banget sumpah T.T akhinya Hanum keluar mencari rangga dan
akhirnya gak jadi marah dengan Hanum. So sweet pokonya
Hanum, istri Rangga alhamendra
Mungkin ini review sebagai Part 1 aja lain
kali akan disambung tulisan tentang Negara terakhir junjungan Hanum dan Rangga
yaitu di Spanyol dan Turki T,T ini yang
sudah saya tunggu-tunggu sejak di part 1 tapi tidak muncul. Dengan mengumpulkaan
segenap tenaga saya akan mereview sisa lanjt negeranya. Semoga bermanfaat bagi
teman-teman sekalian, trima kasih atas kunjungan di tulisan saya ini, semoga
berlanjut lagiii
Gracias, Danke, terima kasih, thank you,
Arigatou, Matur nuwun, Merciiii :D :D