Setelah
4 hari belum posting, rasanya kepala ini penuh dengan isi uneg-uneg macem-macem
yang pengen di tulis. Hari ini banyak sekali kejadian mulai dari yang nyebelin
lucu ampe sebuah kepuasan. Meski judulnya agak sedikit melow melambai-lambai
gimana gitu, #hahaha kepengaruh gaya sinetron. Dari paginya kuliah seperti
biasa, kejadian yang membuat saya akan mengingatnya sampai beberapa hari ke
depan, setelah perjuangan sekelompok menyelesaikan laporan pratikum PBT
akhirnya sampai lah bagian final nya
yaitu presentasi ke dosen. Dengan kejutan tak ada permberitahuan terlebih
dahulu langsung presentasi padahal belum baca laporan sejak 2 mingguan, alhasil
lupalah semua tulisan saya. Tapi untungnya teman-teman sekondisi dengan
saya.hehehe
Dari
situ cerita inilah saya mulai, walaupun sedikit asem tapi saya masih merasakan
sensasi seru di dalamnya, inilah hidup kawan. Terkadang banyak hal yang harus
kita hadapi yang tidaklah sesuai dengan harapan kita, terkadang kita harus
mengikuti atasan kita sesuai kemauannya meskipun kita tidak menyukai sama
sekali pun. Inilah ‘ the real pengkaderan
by Dosen ‘. Sungguh pengen ngelus
dada aku ketika melihat perilaku diskriminasi dari teman-teman saya berkaitan
dengan perbedaan gender yang mana
tadi saat presentasi dari 2 kelompok menjadi bersembilan dan yang cewek hanya saya di dalam ruangan
itu, mungkin masih terlihat kabur pernjelasan saya di atas. Intinya bapaknya
kalau terhadap laki2 nada bicaranya tinggi tapi kalo perempuan volume
diturunkan beberapa oktaf. Wah ini saya menjadi orang beruntung tapi
sebejat-bejatnya saya juga masih kasihan,,gak penting tapi kayaknya naff. Ini cerita
asem sedikit dengan manis yang banyak J
Cerita
selanjutnya, berawal dari kejadian hari senin lalu, saat kuliah di isi oleh pak
rektor. Dengan karakter disiplin nya yang tinggi, kami pun di tuntut untuk
mematuhi segala aturan yang dibuat. Kala itu ada insiden diusirnya 2 mahasiswa
dari ruang kelas gara2 ketahuan ngobrol di dalam kelas. Wah ini masalah klasik
dalam dunia pendidikan kita menurut saya. Tapi kali ini adanya keterlibatan
saya yaitu saya selalu dituduh teman saya bahwa saya dalang pengusiran
tersebut. Kalau saya merasa tidak begitu sih. Sepurane yo rek ! karena saya gak ngajak ngobroll kalian tetapi
kalian ngajak ngobrol saya dan karena otak saya yang lemot tidak cepet menerima
guyonmu maka kamu harus menengok
lebih lama lagi untuk menjelaskan, karena saat itu tempat dudukmu berada di
depanku. Jadi saat pak dosen menengok, melihatmu lagi senyum2 sendiri dan
alhasil kalian di usir dari kelas. Kalau aku??? Sebenarnya saya juga ketahuan
basah sedang mangap karena ketawa tapi tak bersuara tapi badan
saya lebih kecil dari kamu, jadi saya ‘lolos’ sasaran. Sungguh kalian tidak
bisa menyalahkan otak dan badan saya :D karena ini anugrah kawan.. hingga saat
saya keluar dari ruang dosen kamu selalu menuntut saya,, :D ini cerita asem dan
manis yang tidak bisa dibedakan karena saling melarutkan :*
Cerita
ini berawal saat saya pulang kos, sambil buka laptop mulailah saya
bermalas-malas ria. Saya iseng2 buka blog orang2 sambil nyari inspirasi. Namun dari
hasil yang saya baca, yang saya rasakan menjadi malu. Di saat usia seperti ini,
ternyata saya masih tergolong agak sedikit buangeeeet #biar manteb dan joss,
agak pelan ngomongnya, sambil tak bisikkin di deket kuping kalian agar tidak
terlalu menyebar infonya,, inget kawan sediikiiiiiit aliat suithiiik alay.
#hahaha tuh kan kumat lagi lebaynya. Di saat saya membaca blog yang isi
tulisannya sangat bagus, menyentuh dan bermutu, memakai diksi yang tepat, dan
yang lebih penting lagi berkualitas dan mengena la mahasiswa. Sungguh saya juga
ngiri banget kadang, apalagi yang nulis juga anak its, anak 2011 lagi yang nota
bene labih muda dari saya, terlebih dia adalah satu atap kost dengan saya,
belakang kamar saya, #gubraaak. Wedew,,rasanya lagi makan jamu
brutowali,,pahiiit banget #gaya fitri tropika. Wah2 tamparan bagi saya,
sekaligus mengingat saya untuk segera kembali ke jalan benar,,lebay lagi euuy
Nah
di saat jam setengah 5 mulai hujan deres dan petir yang menjilat-jilat, membuat
saya semakin PeWe. Terbesit doa agar hujan deras terus agar gak usah ngeles. Wah
tapi Allah berkehendak lain, saat saya sms ijin ingin tidak ngeles, tiba2
terang. Wah terjadilah konflik batin di sini. Bisa saja saya pura2 kalo di sini
masih hujan deras tapi saya berfikir lagi, ‘Allah tidak tidur’. Apalagi dingin,
enak buat tidur. Tapi saya berfikir lagi, saya ingat kata2 di beranda blog saya
sendiri. Tidak akan tumbuh jika kita selalu berada di zona nyaman. Maka akhirnya
saya mbonek berangkat. Meskipun tadi
sudah hujan deras lebih dari satu jam, yang cukup membuat banjir di sekitar
kampus karena memang reliefnya cenderung daerah rendah.
Oya,
mungkin di sini saya belum bercerita mengenai ritinitas dan kesan-kesan
kengiatan ngeles saya di postingan
sebelumnya. Mungkin sudah lebih 3 bulan ini saya sudah mulainya. Berawal dari
rasa mandiri dan inisiatif saya sendiri untuk mencari rutinitas baru, yang
awalnya saya ingin menjadi manusia yang ingin mengenyam hasil keringat saya
sendiri. Saya ingin sesuatu tanpa perlu meminta orang tua saya sendiri. Sejak saya
kecil memang saya terdidik untuk tidak manja, dan saya cenderung agak illfeel. Bukan berarti saya tidak suka,
tetapi memang ini perbedaan dari tradisi keluarga masing2. Mungkin itu uneg2
saya.
Nah
saya mau cerita kesan saya saat mengeles. Dulu awalnya terasa sangat berat,
apalagi harus melewati jalan surabaya yang agak meribetkan. Saya cenderung nggrundel sendiri gara2 kondisi jalan. Namun karena saya
yang terpaksa melewati jalan yang sama selama 1 bulan 18 kali, jalan itu
membuat semakin ‘indah’. Maksudnya di sini saya mulai menikmatinya, bahwa di
sini kita belajar banyak hal, misalnya untuk bersabar dengan pengendara lain
yang cenderung anarkis, melihat adanya kecurangan dalam melanggar aturan,
menjadi orang teraniaya dalam berkendara, begitu kompleknya masalah, selain itu
juga kita berlatih dalam cepat mendaptkan peluang dengan pengendara lain. Terkadang
juga, saya mulai membaca hal2 yang ada semua di depan mata saya. Sungguh indahnya
hidup, seharusnya saya ingat hadist nabi, bahwa jnganlah kita membenci
berlebiha bisa saja kamu akan menyukainya,namun hal itu sudah terlanjur
terjadi, ya saya jatuh cinta terhadap akfitasa saya yang satu ini. Satu hal
lagi,, kini asem mengalami transformasi menjadi manis yang tiada bosannya di emmut.
Seperti
yang saya ceritakan sebelumnya, tadi hujan deras selama lebih dari 1jam. Dan akhinrnya
banjir di daerah Giant, hampir menutup mesin motor saya, dan sempet membuat
saya deg-degan. Tapi inilah kisah manis yang berawla dari asam. Motifasi terbesar
saya saat berangkat bahwa saya ingin menjadi manfaat bagi orang lain, hanya
itu. Saya ongin menjadi ‘teman’ dan pendengar keluh kesah murid saya satu ini. Sungguh
tidak berlebihan jika lau ini adalah parameter saya selama 3 bulan ini, saya
membimbingnya untuk bershare ilmu. Ok
,, I like that!!
Kini
saya belajar banyak dari situ, seperti bagaimana kerja keras itu memang modal
utama untuk sukses, selain itu kita akan berlipat-lipat tahu bahwa waktu itu
sangat berharga berapapun Cuma seperdetik, selain itu saya belajar disiplin
dari setiap kedatangan saya, belajar untuk bekerja sangat dibutuhkan
profesionalitas. Namun lebih dari itu, saya belajar menyukai aktifitas apa pun
yang saya rasa berguna untuk membentuk pribadi agar menjadi matang. #wah kali
ini saya agak seriusan ini.. jadi teringat perkataan dosen saya kala itu saat
IPITS, beliau mengatakan sukses itu kemampuan kita memanagemen keterpaksaan
yang ada. Rasanya ini bagaikan bumbu rujak dimana rasa asem dan manis menjadi
komponen utama. Tercampur aduk menjadi satu tanpa ada diskriminasi rasa,
seperti halnya kerja keras dan kesuksesan.
Wah gak kira saya sudah terlalu
banyak nulis hingga telah berganti hari. Ini cerita saya, tentang asem manis
kehidupan,, seperti lidah kita, jika makan yang manis terus2an maka makin lama
manis itu sudah bukan lagi sensasi. bagaimana pun juga jika kita terus
merasakan manis kehidupan tanpa ada rasa lain akan menimbulkan kejenuhan
tersendiri,,kita memang butuh rasa asem itu ssebagai pelengkap hidup kita,
sebagai semangat kita untuk merasakan kembali rasa manis yang belum kita
rasakan sebelumnya atau pun yang belum pernah merasakan sama sekali apa itu
rasa manis. Keep spirit !! cita2 kita brgantung terhadap apa yang kita perjuangkan
saat ini, jangan salah jalan kawan ! selalu tetap bersyukur, bahwa kita masih
beruntung dengan yang lain !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar