Senin, 09 Januari 2012

Laporan perjalanan pendakian gunung arjuna 24-26 Desember 2011


Wah, maaf teman-teman sebenarnya ini pengalaman lama. Namun ada kendala saat proses peng-up load.an sehingga sampai lupa karena terpotong UAS. Cekidot aja gan...
                Alhamdulillah setelah sekian lama telah merencanakan akhirnya berhasil juga rencana untuk naik gunung lagi. Setelah fix ber 11 orang yang ikut dengan 10 orang M 53 dan 1 orang m 49 , antara lain saya sendiri, mega, eka marliana, tetra, kharas, alvin, pepeng, imam, endri, kevin keped, dan mas niko (M 49). Wah gak nyangka yang ikut bisa sebanyak itu padahal awalnya saya juga tidak terlalu berencana banget, tapi tiba2 saya kangen dengan suasana alam yang menentramkan ( ciee),,
                Alhasil mulailah kita berpetualang mendaki gunung arjuna yang terletak di daerah, tretes Pasuruan yang dingin. Dengan naik motor modal knalpot 6 biji, kami memulai perjalanan kita yang tak terkira menderita di bayangan kita sebelumnya. Namun apa yang terjadi ??? makanya lanjut aja bacanya gan :D. Perjalanan ini merupakan hasil dari pemikiran panjang sambil mengurai benang merah di antara kerumitan hidup. Apaan si naf?? Maklum di tengah menjelang UAS di depan mata namun saya yakin saya sangat membutuhkan petualangan ini untuk mencari sebuah filosofi ‘perjuangan’. Yang bener naf ?? ya memang sepeti itu, kalau tidak mencoba menantang diri sendiri maka kita tidak akan tahu seberapa jauh kemampuan kita sampai dimana. Dengan modal bismillah  saya meninggalkan zona kenyamanan saya demi mencari arti sebuah ‘perjuangan’. Saya ingat betul waktu awal pertama mendaki gunung sungguh begitu berat rasanya, namun efeknya begitu sangat besar bagi saya sendiri. Saya menjadi menghargai apa itu perjuangan menantang diri sendiri dengan modal ‘paksa’. Dan itu yang akan saya ambil manfaatnya sebagai modal fighting for UAS hari ke depan nantinya.
                Di sabtu sore yang mendung gelap menyelimuti langit Surabaya, kami tetap memutuskan untuk berangkat. Ya , walaupun dari rencana awal jam 1 siang sudah berangkat namun udah keburu ujan jadi berangkat sekitar pukul setengah 4 sore. Tapi tak apalah. Eitts, sebelum berangkat narsisme dulu coy :D :D


  Akhirnya sampai di tempat pukul setengah 9 malam di pos perijinan, dengan masuk tiket per orang 6 ribu rupiah. Setelah 1 jam sambil mengisi perut dengan sepiring berdua nasi goreng dengan teman saya, Eka Marlyana,karena takut kekenyangan. Tak lama kemudian kami mulai perjalanan kita. Asyeeek,,, pukul jam 10 malam kira-kira kami mulai mendaki, di saat itu banyak juga rombongan pendaki lain lain ikut malam itu juga, jadi kita gak kesepian di situ. Baru menit2 pertama, rasanya juga sudah lumayan wah di sini. Nafas sudah mulai terengah-engah, namun kita masih bersemangat. Di lanjutkan lagi, kami mulai mengobrol ringan agar lupa dengan perjalanan yang melelahkan itu.
                Sesekali kita juga berhenti untuk istirahat jika dari kita ada yang butuh istirahat, sambil meneguk air minum bawaan kita dan melihat pemandangan ke bawah yang sungguh indah sekali. Seperti lampu yang sedang menari indah di mega konser. Lihat aja gan,,,meski ala kadarnya ya,,





Di tengah asyiknya perjalanan kira2 baru dapet 1 jam, perut saya agak rewel saat itu, Oh tidak, kalian tau yang bahasa jawany sudhuken, nah itu lah pokonya, gak tahu bahasa ndonesianya apaa, hehehe. Sehingga sesekali rombongan berhenti gara2 saya, maaf kawan, saya sudah lama tidak olahraga nih. Jadi otot2 saya shock hahaha. Ternyata di perjalanan selanjutnya perut saya sudah maikn gak enak, rasa2 mau kenthut tapi susah. Suda berkali-kali saya bilang, ‘ rek, pengen kenthut!’. ‘kentut ae gak popo’ hahaha dan akhirnya kentut itu keluar, wah namun ada bunyinya, sehingga bikin malu namun sebentar saja deh.
                Setelah kira2 jam 12 malam angin sudah mulai menunjukkan kedinginannya karena efek ketinggian, sehingga badan ini rasanya makin sulit untuk bergerak dan saya pun kena penyakit itu lagi deh kalo lagi dingin, malas. Wah gak baik nih kalo lagi di tengah2 kaya gini. Beruntung ada teman saya, kein dwi prasetya alian kepin keped yang bertugas sebagai sweeper. Seperti namanya, tugasnya menyapu gunung, hahhaha ya gak lah. Maksudnya sebagai motivator yang gak mau gerak seperti saya, agar tidak ketinggalan dari rombongan. Walaupun orangnya kalau di kampus nyebelin abis tapi kalo di gunung jadi baik dan solid. It’s the real soldarity ! tak beda dengan si keped ini, dulu saya juga punya temen seperti itu, namanya combor. Orangnya resek abis, tapi kalau di gunung baik banget, sampe2 bikin terharu gara2 di tolongin dia, hhahaha lebay naf,, but i’m serious. Betapa relatifnya karakter manusia di dunia ini...
                Benar saja, karena lelah yang telah menguras tenaga, berkeringat namun dalam sekejap menjadi dingin karena suhu yang rendah. Sehingga membuat saya terkapar sambil menunggu teman2 laki2 mendirikan tenda bersama. Benar saja, waktu yang dalm sekejab, cepat sekali membuat saya tertidur pulas hingga tak sadar telah di bagunkan teman2 semua. Hahahaha malu banget nih,,#kelihatan nih karakter awal saya,, ‘tukang tidur’
                Dari awal perjalanan ini saya sudah menduga, saya akan mengenal karakter mereka semua bersepuluh kecuali saya. Karena benar kata orang, karakter orang akan terbaca saat mendaki gunung,hehehe agaknya ngawur tapi memang terbukti, mungkin di akhir tulisan ini perlu di buatkan resume sifat2 mereka,hehhee
                Langsung saja, karena fisik saya yang sudah ngedrop gak karuan, seketika saya meraih sleeping bag dan tertidur. Tak terasa cahaya sinar matahari sudah menusuk-nusuk mata saya, pertanda sudah pagi datang. Di tambah suasana ramai dari para pendaki yang ramai sekali ngepos di pos 1. Wah ternyata saya telat bangun, kira2 jam setengah 7 pagi sudah. Parah banget ni saya, sudah tidur paling awal dan bangun paling akhir dah,,belum sholat subuh lagi ... hlaaaa,a,,,,
                Dan saat keluar tenda. Brrrrr dingin sekali, hingga rasa ngilu di tulang yang menyerang seketika. Wah,,gawat belum sholat subuh,,, padahal udah mulai panas mataharinya. Hmm... tanpa pikir panjang, saya pun ambil wudhu dari mata air yang dinginnya menggila banget. Karena gak tau arah dan tadi juga udah ngliat rombongan laen yang juga lagi sholat saya arahkan ke arah yang sama dengan mereka yang tadi lagi sholat. Cap sus dah,,
                Eh,, ternyata saat baru proses sholat, datanglah arek2 langsung dan mengingatkan saya kalau arah kiblatnya kleru (salah). Dan itu di tengah sholat lagi ya ampun, gak nunggu dulu selesainya kek atau pelan2 ngomongnya tapi malah penuh dengan teriakan sehingga dengeran semua deh, jadi malu brrooo,, kali ini gak usah banyak2 kata biar bisa terangkum semua, jadi pake foto aja,,, cekidot gannnn,,,,
ada saat ngeksis setelah sholat nih,, J


 setelah dihujat anak2 gara2 arah kiblat yang salah jadi foto2 dulu dah,,,hahahaha
 ada yang lagi ngeksis foto saat saya sholah,,ckckckck

  
Nah setelah selesai sholat lanjut aja kita sarapan setelah perut sudah keroncongan karena energi terkuras di malam harinya,,
Memulai aktivitas memasak di pagi yang cerah tanggal 25 des 2011




 Sarapan ala kadarnya pendaki seperti umumnya, mungkin dari kalian juga pernah merasakannya walaupun sangat sederhana tetapi sangat nikmat. Mungkin akan beda cerita dan rasa tentunya kala kita makan2 makanan itu di rumah atau di kosan, gak doyan blas. Karena memang prosesnya kurang higienis kalau boleh jujur, tetapi masih hidup kok kita semua,hehehe
Goreng tempe pake margarin J


 Modal utama kita untuk memasak


Jadilah makan ala kadarnya nih dengan koki si baju hitam dengan pose membelakangi kamera,,hahha
(uppss,,gak sengaja rusak filenya ..)
 Tak lupa rek foto lagi setelah sarapan, sungguh indah sekali liburan kali ini,, yummi, (imam, tetra, dan saya)
 Foto keluarga bahagia sejahtera dengan progran keluarga berencana andalan pemerintah ( hlooh ??)

 Wooyyy,,numpang ngeksis dulu mb sist,hehhe
 Tak lupa foto dengan kebanggaan kita Mesin Uber Alles J #Ssssstt awas ini moment penting bag kalian yang sedang liat sesi ini harus mengheningkan cipta dulu,,hehehe ( Kharas, saya, pepeng, bawah alvin)
 Foto dengan bendera yang dibawa alvin #mungkin dari komunitas waktu sma ni yee,,,
 ini nih,,foto setelah kita siap2 untuk turun dari gunung yang jauh dari peradapan menuju ke dunia  modernitas yang banyak keabsurd.an yang terjadi (??)
               
terima kasih buat teman-teman semua, atas kesan2 yang indah selama perjalanan. Walaupun terasa sangat berat perjalanan kita namun senyum kita tidak boleh hilang oleh apa pun. Semoga ini bisa menjadi kenangan indah saat masing2 dari kita sudah merasakan tidak muda lagi. #pengen nangis T.T






3 komentar: